Sabtu, 19 November 2022

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Pendidikan Guru Penggerak Modul 1.2

Sabtu, 19 November 2022

oleh

Laely Ngaenatul Wardah Isnaeni,S.Pd

SMP Negeri 1 Pandanarum

CGP Angkatan 7 Kabupaten Banjarnegara


"Perubahan yang kita lakukan di pendidikan harus menuju pada suatu titik yang memanusiakan manusia dan memperkuat nilai kemanusiaan kita."

(Iwan Syahril Dirjen GTK Kemdikbudristek, Refleksi atas Asas Konvergensi Ki Hadjar Dewantara)



Jurnal refleksi dwi mingguan dipandang sebagai salah satu tugas CGP yang menjadi elemen kunci pengembangan keprofesian. Hal ini dikarenakan dengan jurnal refleksi dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001). Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga guru dapat semakin mengenali diri sendiri.

Sebagai CGP, saya akan merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan selama mempelajari modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak, dengan model refleksi 4F (Fact, Feeling, Findings, Future) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.


Fact (Peristiwa)

Setelah mempelajari Modul 1.1 tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang selesai pada tanggal 5 November 2022, pembelajaran di LMS Guru Penggerak memasuki Modul 1.2. Materi yang dipelajari adalah tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak dari tanggal 7 s.d. 21 November 2022. 

Senin, 7 November 2022.

Saya membuat diagram trapesium usia. 

Selasa, 8 November 2022.

Saya mengeksplorasi konsep tentang hubungan antara emosi, cara kerja otak, kebutuhan dasar manusia, daya untuk memilih, motivasi intrinsik, dan struktur sistemik lingkungan dalam pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang, makna Profil Pelajar Pancasila dalam transformasi pendidikan, makna nilai-nilai yang perlu dikembangkan guru penggerak, makna peran guru penggerak dalam transformasi pendidikan, memaknai bahwa keteladanan dan sistem pembiasaan yang konsisten di suatu lingkungan mempengaruhi penumbuhan nilai-nilai dalam diri seseorang, mengelaborasi makna pemimpin pembelajaran di sekolahnya masing-masing.

Rabu, 9 November 2022.

Saya mengikuti forum diskusi eksplorasi konsep melalui diskusi tertulis tentang satu nilai GP yang ada dalam diri serta menjelaskan 10 kegiatan di sekolah yang merupakan penerapan dari peran GP.

Jum’at, 11 November 2022.

Saya mengikuti pertemuan tatap maya dalam Ruang Kolaborasi Modul 1.2 untuk berdiskusi dengan rekan CGP dalam kelompok untuk merancang kegiatan yang memanfaatkan kekuatan nilai para pihak secara kolaboratif dengan panduan dari fasilitator yaitu Ibu Husnawati,M.Pd. Kelompok saya terdiri dari Bapak Joni, Ibu Iin, dan Ibu Deska. Masing-masing dari kami sepakat untuk menampilkan satu kekuatan nilai dan peran yang ada pada diri masing-masing.

Senin, 14 November 2022.

Kelompok saya mendapat kesempatan pertama untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada pertemuan sebelumnya. Tidak seperti biasanya, pada Ruang Kolaborasi kali ini kelas kami mendapat giliran untuk berdiskusi dari pukul 15.00 - 17.15. Dari hasil presentasi, kelompok kami mendapat tanggapan dari Pak Supriono dan Pak Nur Cholik. Dari tanggapan tersebut kami jadikan sebagai bahan perbaikan dan refleksi untuk presentasi di kesempatan berikutnya. Tentunya saran dan masukkan dari rekan-rekan CGP juga membantu kami menyempurnakan tugas ruang kolaborasi. Jum’at, 18 November 2022.

Tepatnya pukul 13.00 WIB, saya mengikuti kegiatan elaborasi pemahaman/koneksi antar materi melalui google meet bersama instruktur yaitu Ibu Dr. Dyah Sulistyowati, M.Pd. Melalui kegiatan elaborasi pemahaman ini saya dapat membuka wawasan dan memperdalam materi tentang nilai dan peran guru penggerak yang telah dipelajari sebelumnya saat eksplorasi konsep. Dari seluruh rangkaian kegiatan modul 1.2 ini, momen yang paling penting dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga modul 1.2 adalah saya dapat mengenal dan memahami arti pembelajaran yang sesungguhnya melalui pemikiran Ki Hajar Dewantara, dimana sebagai pendidik harus mampu memahami kebutuhan anak serta menuntun anak sesuai kodrat alam dan zamannya agar dapat mewujudkan profil pelajar pancasila. Selain itu, antara Modul 1.1 dan Modul 1.2 memiliki koneksi yang sangat erat dimana dari Filosofi Pendidikan KHD di Modul 1.1 selaras dengan nilai dan peran Guru Penggerak di Modul 1.2.


Feeling (Perasaan)


Dalam kurun waktu dua minggu mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak ini, saya mengalami berbagai macam perasaan, antara senang, bangga, dan juga khawatir tidak dapat melaksanakan pendidikan ini dengan baik dan maksimal, bahkan sempat merasa insecure ketika melihat teman-teman calon guru penggerak lain lebih hebat dan luar biasa dari segi pengalaman dan aksi nyatanya. Selain perasan tadi, saya juga merasakan rasa bersalah yang cukup besar karena ternyata selama ini saya masih banyak kekurangan dalam melakukan pembelajaran di kelas. Saya belum bisa mengaplikasikan nilai dan peran Guru Penggerak dengan baik. Oleh karena itu, melalui jurnal refleksi ini dapat menjadi pengingat diri bahwa ada nilai dan peran Guru Penggerak yang harus senantiasa dijaga serta ditumbuh kembangkan agar dapat mencapai tujuan pendidikan seperti yang sudah dijelaskan dalam Filosofi Pendidikan KHD. Dari pembelajaran modul 1.2 ini, saya merasa ada kaitan antara modul 1.1 dan 1.2 yakni untuk mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara guna mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila, maka guru penggerak harus memiliki nilai-nilai guru penggerak, diantaranya berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Dari perwujudan nilai-nilai tersebut, maka guru penggerak dapat menjadi agen perubahan pembelajaran. Ketika saya memperdalam materi melalui elaborasi konsep bersama instruktur, saya merasa tergerak untuk memperbaiki pembelajaran agar senantiasa berpihak kepada murid. Setelah saya tergerak, selanjutnya saya ingin menggerakkan rekan-rekan guru di sekolah sehingga bisa bergerak bersama mewujudkan peserta didik yang berkarakter profil belajar Pancasila untuk Indonesia yang lebih baik. Pada momen tersebut, saya juga merasa tercerahkan dan termotivasi untuk memahami dan mengintegrasikan nilai dan peran guru penggerak dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik. 


Findings (Pembelajaran)


Setelah mempelajari modul 1.2 mulai dari belajar secara mandiri lalu berdiskusi dengan fasilitator serta rekan CGP sampai berkolaborasi dengan instruktur tentang nilai dan peran guru penggerak ini saya memperoleh banyak ilmu untuk meningkatkan kompetensi sebagai seorang pendidik. Sebagai seorang pendidik saya harus dapat menerapkan nilai dan peran guru penggerak dalam menjalankan tugas baik dalam pembelajaran maupun diluar pembelajaran. Agar dapat mengimplementasikan nilai dan peran Guru Penggerak dengan baik, saya mendapat bekal tentang bagaimana cara kerja otak manusia, yaitu thinking fast dan thinking slow. Oleh karena itu,sebagai seorang pendidik, saya harus membiasakan diri untuk thinking slow supaya tidak terburu-buru dalam menilai dan memutuskan sesuatu. Kemudian, saya juga perlu memahami bahwa manusia memiliki 5 kebutuhan dasar yang sudah menjadi fitrah manusia, yaitu kasih sayang dan rasa diterima, kekuasaan, kesenangan, kebebasan, dan bertahan hidup. Selanjutnya dengan memahami tahap perkembangan manusia secara psikososial menurut erik erikson, saya dapat mengetahui apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan peserta didik di setiap tahapan perkembangannya. Maka, dari pembelajaran modul 1.2 ini saya merefleksi diri dan berpikir bahwa dengan memperkuat pondasi tentang teori cara kerja otak sampai tahap perkembangan manusia, saya dapat mengintegrasikannya dengan nilai dan peran sebagai Guru Penggerak sehingga pendidikan yang bertujuan untuk mencapai Student Wellbeing dapat terlaksana.


Future (Penerapan)


Sebagai bentuk penerapan dari pembelajaran Modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak ini, saya termotivasi untuk menjadi bagian dari perubahan. Perubahan kecil yang saya lakukan sedikit demi sedikit saya mulai dari diri sendiri, yaitu dengan melakukan hal terbaik dalam pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai sejalan dengan pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Kemudian menebalkan lagi laku tentang nilai dan peran Guru Penggerak yang sebenarnya sudah ada dalam diri dan berusaha untuk menggerakan rekan sejawat lainnya untuk bersama-sama menebalkan nilai dan peran tersebut. Selanjutnya, menjadikan refleksi sebagai suatu kebiasaan yang menjadi kebutuhan sebagai bahan perbaikan selanjutnya; membuka ruang diskusi positif dengan cara berkolaborasi dengan rekan sejawat, orang tua/wali siswa, komunitas praktisi, dan pihak terkait; dan selalu berusaha menciptakan inovasi pembelajaran serta berbagi praktik baik.


Demikian jurnal refleksi dwi mingguan Modul 1.2 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7.

Semoga bermanfaat.

 

Salam Guru Penggerak.

 

Guru Bergerak Indonesia Maju!







0 komentar:

Posting Komentar