Rabu, 31 Agustus 2022

Resume Pertemuan Ke-5 Menulis dari Karya Ilmiah

 Resume Ke-5

Gelombang 27

Hari,Tanggal          : Rabu, 31 Agustus 2022

Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Narasumber : Noralia Purwa Yunita,M.Pd

Moderator : Mutmainah



بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

"اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ''


Alhamdulillah, Segala Puji hanya bagi Allah Swt. yang atas limpahan karuniaNya pada malam ini saya bisa kembali mengikuti kelas belajar menulis PGRI Gelombang 27 pada pertemuan ke-5. Pada pertemuan kali ini, kelas akan dibersamai oleh narasumber yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita,M.Pd serta moderator yang sudah tidak asing lagi yaitu Ibu Emut Lebak, nama beken dari Ibu Mutmainah.

Sebelum kelas dimulai, moderator menggemakan semangat motivasi untuk menulis. Yaa…kita semua tahu bahwa menulis adalah tingkat literasi yang tertinggi tinggi setelah mendengar, berbicara dan membaca. Walaupun sulit akan tetapi jika ditekuni, keterampilan menulis dapat dijadikan bukti bahwa kita berperan dalam menciptakan peradaban. Tanpa meninggalkan tulisan manusia akan semakin mudah dilupakan. Luar biasa…..

Berikutnya kelas dimulai dengan perkenalan narasumber. Ibu Noralia ahir di Kudus, 12 Juni 1989. Beliau mengambil S1 di Universitas Negeri Semarang yang kemudian dilanjutkan program magister pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Sama seperti narasumber sebelumnya, beliau juga merupakan alumni kelas belajar menulis gelombang 8. Pastinya, setiap narasumber berawal dari seorang peserta BM yang kemudian melejit dengan segudang karya dan prestasinya masing-masing.

Selain mengajar, beliau juga aktif menjadi penulis di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, penulis di Penerbit Andi Offset, penulis dan Ambassador di penerbit Inovasi Publishing, salah satu tim admin di website guru penggerak, Pengurus pena guru di yayasan guru nusantara, anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya dan IPA, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP. Menjadi narasumber di berbagai kelas menulis, telah menghasilkan buku solo sebanyak 17 buku dan berbagai artikel Ilmiah. Sungguh pengalaman dan prestasi yang sangat membanggakan dan luar biasa tentunya.

Tak seperti biasanya, pada pertemuan kali ini narasumber menghendaki supaya pengaturan di grup bisa membuat para peserta mengirim pesan. Biasanya untuk sementara grup dikunci, akan tetapi pada malam ini agar kelas lebih hidup maka dilakukan dengan cara diskusi langsung dengan narasumber. Beliau mengawali dengan mengajukan pertanyaan tentang apakah para peserta pernah membuat karya tulis, yaap..tanpa panjang lebar para peserta mulai merespon ada yang menjawab sudah pernah yaitu PTK, ada pula yang menjawab bentuk karya tulisnya adalah skripsi.

Menurut Ibu Noralia yang dimaksud karya tulis ilmiah adalah tulisan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dimana bentuknya bisa berupa skripsi, tesis, PTK, karya tulis sewaktu SMA , artikel ilmiah, laporan penelitian dan lainnya. Syarat terpentingnya adalah bahwa karya tersebut ditulis berdasarkan hasil riset ilmiah. Beliau menambahkan jika pada umumnya hasil karya tersebut berakhir di perpustakaan baik sekolah maupun kampus. Alhasil pembacanya pun hanya berkutat di warga sekolah maupun kampus. 

“Padahal tidak semua warga kampus atau sekolah berminat untuk membaca jenis karya tulis yang "lumayan berat" isinya ini. Alhasil, perjuangan berdarah-darah tadi, Seakan-akan kurang terbayarkan”, kata Ibu Noralia. Maka dari itu, perlu solusi agar karya ilmiah yang dihasilkan dengan perjuangan yang berdarah-darah itu dapat dibaca oleh khalayak luas, salah satunya adalah dengan menjadikannya sebuah buku.

Ketika mengkonversi karya ilmiah menjadi buku, akan ada banyak manfaat yang diperoleh, diantaranya dapat dibaca oleh masyarakat awam, hasil bukunya dapat bernilai ekonomis karena dapat diperjualbelikan, dapat menambah poin angka kredit bagi ASN, menjadi terkenal jika bukunya laris manis, serta ilmunya akan lebih bermanfaat jika disebarluaskan ke publik.

Bagaimana caranya??? Narasumber memaparkan bahwa ada beberapa langkah untuk mengkonversi karya ilmiah menjadi buku, yaitu

Pertama, mengubah judul dengan hanya berfokus pada objek penelitian saja. kemudian hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. Tambahkan kata seperti KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya agar menjadi judul popular.

Kedua, mengubah daftar isi dengan mengikuti pedoman (2W+1H) dimana Bab 1 (Why) menjelaskan pentingnya modul BERBASIS RISET, Bab 2(What) menjelaskan apa itu modul berbasis riset serta Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Ketiga, mengubah sedikit isi karya ilmiah dengan cara memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang relevan. Hilangkan semua "kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi" dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah. Kemudian bisa mengubah grafik dalam bentuk kalimat.

Keempat, mengubah gaya kebahasaan dan penyajian menjadi lebih luwes tergantung gaya si penulis.

Kelima, menghindari penggunaan daftar pustaka yang berupa blog pribadi. Akan lebih baik lagi jika menggunakan situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. 

Keenam, menambahkan ulasan tentang kelebihan dan kelemahan penelitian yang dilakukan agar pembaca yakin bahwa penulis benar-benar telah melakukan penelitian tersebut.

Ketujuh, menyesuaikan aturan konversi karya ilmiah menjadi buku yaitu dengan minimal 70 halaman format A5 dengan  huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit.

Oleh karena itu, untuk membuat  buku dari karya ilmiah tidak hanya sekedar mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan karya ilmiah yang sudah dibuat. Mengapa demikian? karena hal tersebut tentunya menjadi sebuah self plagiarisme untuk karya kita. Jadi, penting sekali mengubah karya ilmiah menjadi buku sesuai dengan aturan yang ada sehingga karya ilmiah versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan karya ilmiah aslinya.

Dalam pemaparannya, narasumber menambahkan bahwa karya ilmiah tidak hanya bisa dikonversi dalam bentuk buku tapi juga dalam bentuk artikel ilmiah. langkah-langkahnya, yaitu

Pertama, menyusun abstrak yang terdiri dari latar belakang singkat, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, kesimpulan. Tidak boleh ada sitasi dalam abstrak.

Kedua, menyusun pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, tinjauan Pustaka secara singkat, tujuan penelitian

Ketiga, memaparkan metode penelitian yang terdiri atas sampel penelitian, prosedur penelitian (dalam bagan saja), analisis penelitian.

Keempat, memaparkan hasil dan pembahasan yang berisi hasil penelitian berupa grafik, tabel atau diagram serta pembahasan mengapa mendapatkan hasil demikian yang dikaitkan dengan teori yang ada.

Kelima, menarik kesimpulan yaitu menjawab tujuan penelitian.

Pada bagian terakhir ditambah daftar Pustaka terbaru dan berasal dari jurnal lain yang bereputasi juga.


Demikian resume pertemuan ke-5 malam ini.

Semoga bermanfaat.

Salam Literasi.

Banjarnegara, 31 Agustus 2022

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ









Senin, 29 Agustus 2022

Resume Ke-4 Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

 Resume Ke-4

Gelombang 27

Hari,Tanggal          : Senin, 29 Agustus 2022

Tema : Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Narasumber : Aam Nurhasanah,S.Pd

Moderator : Rosminiyati


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

"اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ''


Alhamdulillah, Segala Puji hanya bagi Allah Swt. yang atas limpahan karuniaNya pada malam ini saya bisa kembali mengikuti kelas belajar menulis PGRI Gelombang 27 pada pertemuan ke-4. Pada malam ini  sebelum kelas dimulai, Ibu moderator mengawali pertemuan dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Ternyata sama seperti para narasumber, sang moderator pun merupakan alumni kelas belajar menulis PGRI. Tepatnya di gelombang 19 yaitu pada bulan JUli-September 2021. Beliau Ibu Rosminiyati berprofesi sebagai guru di SMK N 2 Pangkalpinang,Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Di awal kelas, Ibu Rosminiyati memacu semangat para peserta belajar menulis bahwa keberadaan kami para peserta di kelas ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan ada rencana besar yang telah disiapkan oleh Allah Swt. untuk dijemput oleh para peserta, caranya adalah dengan memanfaatkan kesempatan untuk belajar dengan para narasumber yang handal dibidangnya dengan sebaik-baiknya. Yaa,,,jika dipikir-pikir juga benar apa yang disampaikan ibu moderator bahwa semua ini terjadi pasti bukan karena kebetulan, pastinya sudah digariskan takdir berkumpul dengan orang-orang yang luar biasa.

Ibu Rosminiyati menambahkan bahwa ketika seseorang meraih prestasi,pastinya kita akan takjub dan ikut berbahagia atas capaian tersebut. Akan tetapi, pernahkah kita membayangkan apa yang telah terjadi dan bagaimana orang tersebut berjuang untuk menggapai prestasinya. Yaaa. …pada malam ini Narasumber akan menyampaikan materi dengan tema “Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi". “Semoga kita dapat merekam jejak yang baik dari materi yang disampaikan beliau dalam bentuk resume dan menjadikannya sebagai inspirasi dan motivasi agar kita bisa naik kelas seperti beliau dan dapat juga mengukir prestasi.”kata Ibu Rosminiyati selaku moderator.

Berikut adalah profil narasumber yang bisa kita baca agar bisa menjalin kedekatan dengan beliau https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html. dan seperti biasa, pertemuan di kelas belajar menulis PGRI ini dibagi menjadi empat sesi yaitu pembukaan, pemaparan materi, tanya jawab, dan penutup. Kemudian acara dibuka dengan berdoa menurut agama masing-masing agar acara dapat berjalan dengan lancar.

Memasuki acara inti yaitu pemaparan materi oleh Ibu Aam selaku narasumber. Sebelum masuk ke inti materi, Ibu Aam menceritakan pengalaman yang beliau alami saat mengikuti pelatihan belajar menulis ini. Dibalik segudang prestasi dan kisah suksesnya saat ini, ternyata beliau pun dulunya pernah mengalami kegagalan. Yang dengan kegagalan itu dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi beliau sendiri dan juga untuk dapat dipetik hikmahnya bagi kami para peserta gelombang 27 ini. 

Beliau mengatakan bahwa kegagalan itu dialami sewaktu mengikuti pelatihan gelombang 8. Beliau gagal sampai garis finish karena tidak bisa menyelesaikan resume dengan baik. Akan tetapi, dari kegagalan tersebut justru membuat beliau tidak menyerah. Beliau dapat memupuk kembali api semangat dan mencoba mengulang kelas di BM 12. Yang pada akhirnya beliau bisa bertemu dengan  narasumber hebat Ibu Sri Sugiastuti atau akrab disapa Bu Kanjeng di pertemuan ke-2. Beliau mengatakan bahwa Ibu Kanjeng mengajak semua para peserta untuk menulis buku antologi dan mengukir karya untuk yang pertama kalinya.

Wahh mantap, setelah mengikuti tantangan menulis buku, beliau mampu menghasilkan sebuah buku antologi pertama yang berjudul SEMANGAT MENULIS BERSAMA BU KANJENG. Kata beliau buku tersebut adalah buku paling bersejarah karena nama beliau ada di urutan pertama dari 42 peserta yang berasal dari seluruh nusantara. Dari sanalah motivasi menulis beliau semakin berkibar, begitu pula semangat untuk menyelesaikan tugas resume semakin berkobar hingga akhirnya bisa lulus dari BM 12. Luar biasa,dibalik kisah sukses pastinya ada kisah pahit yang selalu ada hikmah dibaliknya. 

Yook semangat bagi kita para peserta BM 27………….!!!!!!!

Berikut adalah karya yang dihasilkan Ibu Narasumber 

Tak berhenti disitu, setelah lulus dari BM 12, Ibu Aam mampu melahirkan buku solo perdananya yang berjudul MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT. Beliau menyampaikan bahwa buku tersebut lahir dari sebuah mimpi ingin  menulis hingga seribu buku hingga berproses menjadi penulis hebat di masa depan. Dari sini kita bisa belajar bahwa untuk mewujudkan mimpi kita harus bermimpi terlebih dahulu dan jangan merasa takut untuk bermimpi. Yakin suatu saat mimpi itu akan terwujud.

Keberhasilan beliau dalam menulis buku langsung mendapat apresiasi yang luar biasa karena langsung di borong MKKS Sub Rayon  3 Kabupaten Lebak dan bahkan sudah tersebar di seluruh tanah air. Beliau mengatakan bahwa jika harga ongkir jauh lebih mahal dari harga buku pun, tidak akan menjadi halangan jika karya kita sudah dihargai oleh para  pembaca tercinta. 

Kemudian setelah buku pertama release, buku kedua pun mengikuti di belakang, yaitu buku yang berjudul  KUNCI SUKSES MENJADI MODERATOR ONLINE. Buku tersebut merupakan buah pikiran beliau setelah mendedikasikan diri sebagai tim solid Omjay saat menjadi moderator. Dari hal tersebut sungguh dapat kita petik hikmahnya bahwa di setiap peristiwa bisa kita hasilkan sebuah karya untuk mengenang masa-masa tersebut.

Berbagai karya mulai lahir dari tangan beliau bahkan sejak gelombang BM 16-17-18-19-20-21-22 sampai BM 25-26 kemarin, beliau menjadi kurator buku antologi alumni BM Menulis Omjay. Rasa puas tidak berhenti disitu, beliau kembali menjajaki pengalaman lain dalam dunia tulis menulis yaitu dengan mengikuti lomba blog PGRI untuk mengasah keterampilan menulisnya. Beliau mengatakan bahwa lomba menulis tersebut memiliki ketentuan dimana harus menulis tanpa jeda sejak tanggal 1-28 Februari 2021. Dan pada akhirnya beliau mampu memperoleh juara 1 lomba blog PGRI Tingkat Nasional, Maret 2021. 

Nyata…..berbagai pengalaman yang telah dialami beliau, justru mampu menjadi sumber inspirasi bagi beliau untuk menulis. Pada akhirnya buku solo ke-3 pun bisa lahir yang berjudul "BLOGGER INSPIRATIF" beliau berharap dengan buku tersebut para pembacanya mampu terinspirasi untuk menulis pengalaman terbaiknya dan mengemas dalam sebuah buku. Sungguh sangat luar biasa,dari berbagai pengalaman yang beliau alami, beliau mampu mengekspresikan lewat tulisan dan ditunjukkan dalam sebuah karya yang bisa dinikmati oleh para pembaca setia. 

Selanjutnya, beliau menceritakan pengalamannya setelah sukses menjadi juara blog, beliau kembali mendapat tantangan untuk menulis, yaitu beliau  diminta membantu mengedit naskah murid beliau yaitu Juminah yang kerja sebagai TKW di Arab Saudi. Juminah ingin membuat novel tentang perjalanan cintanya bekerja sebagai TKW selama 5 tahun yang harus merelakan masa remajanya untuk membiayai pendidikan saudaranya. Dengan tekad yang kuat Juminah mengirimkan naskah lewat WhatsApp hingga menjadi sebuah novel yang berjudul SEINDAH TAKDIR CINTA dengan jumlah halaman mencapai 300 halaman.

Setelah itu berbagai karya tak henti-hentinya dilahirkan oleh beliau. Menjadi narasumber di berbagai event pun sudah beliau jajaki. “Semoga sedikit pengalaman dari saya, bisa memotivasi Bapak Ibu untuk bisa "NAIK KELAS". Mari menulis dan semangat berkarya, hingga kita dikenal dunia. Salam Blogger Inspiratif,” Kata Ibu Aam,narasumber malam ini.

Dapat disimpulkan bahwa sebelum lahir sebuah prestasi pastinya diawali dengan proses yang tidak mudah, yang dalam proses itu pastinya adakalanya kegagalan menghampiri. Akan tetapi dengan belajar dari kegagalan itulah hikmah baik harus dipetik dan jangan berpatah arang. Jadikan kegagalan sebagai cambuk penyemangat agar bisa naik kelas dan berprestasi seperti yang telah disampaikan oleh Ibu Aam. “She is a really good role model “.


Demikianlah resume materi pertemuan ke-4 BM 27 malam ini.

Semoga bermanfaat.

Salam literasi.

Banjarnegara, 29 Agustus 2022


وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ






 


Jumat, 26 Agustus 2022

Resume Ke-3 How To Write Good Resume

 

Resume Ke-3

Gelombang 27

Hari,Tanggal          : Jum’at, 26 Agustus 2022

Tema : How To Write Good Resume

Narasumber : Maydearly

Moderator : Mutmainah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم                                                                                                    

"اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ''                                                                                        


Alhamdulillah, Segala Puji hanya bagi Allah Swt. yang atas limpahan karuniaNya pada malam ini saya bisa mengikuti kembali kelas belajar menulis PGRI Gelombang 27 pada pertemuan ke-3. Sama seperti pertemuan sebelumnya, di tiap-tiap pertemuan pasti ada sesuatu yang baru yang selalu dimunculkan untuk dipelajari. Nah di malam ini yang kebetulan udara tidak terlalu dingin cukup mendukung untuk mengikuti kelas tanpa rasa kantuk,pastinya menambah semangat diri untuk menyimak dari narasumber yang sangat luar biasa.

Di pertemuan ketiga ini tema yang dibahas sangat cocok bagi saya pribadi sebagai penulis pemula. Temanya adalah “How To Write Good Resume”. It’s definitely true, yeahh bagi para beginner tentunya sangat penting mengetahui tips menulis resume yang bagus. Semakin malam semakin menarik kelas kali ini, tentunya dengan dibawakan oleh narasumber yang lihai mengolah kata kata yang menjadikan kelas ini hidup, meskipun para peserta hanya dapat menyimak lewat chat di grup WA.

Baru memulai kelas, Ibu Emut sudah mengobarkan kalimat motivasi yang sangat relate dengan tema malam ini yaitu “Allow yourself to be a beginner. No one starts off being excellent.” Artinya Biarkan dirimu menjadi seorang pemula. Tidak ada baru memulai menjadi luar biasa. It’s so amazing……. Yap,dari kalimat itu cukup menggugah semangat untuk terus belajar menulis, karena untuk menjadi seorang yang luar biasa pasti dimulai dengan sebuah proses yang pastinya tidak mudah. Tentunya dengan opening statements tadi cukup membuat mood menulis keluar dari dalam diri sehingga bisa mengalahkan rasa malas dan setengah hati untuk konsisten belajar menulis. Lets go………

Yap, seperti biasa kelas belajar menulis ini akan dibimbing oleh seorang narasumber yang pastinya sudah expert di bidangnya masing-masing. Malam ini kelas dibersamai oleh Ibu Maydearly. Sekilas nama beliau tampak berasal dari Bahasa Inggris, tapi beliau meminta untuk tidak usah mencari terjemahan namanya, hehe. Berikut adalah cv beliau https://maydearly.blogspot.com/2022/02/bionarasi.html. Dan pastinya sama seperti narasumber sebelumnya, beliau sudah menghasilkan karya-karya yang luar biasa, salah satunya adalah buku berjudul Januari Dalam Kenangan yang booming dan dibeli oleh orang nomor satu kabupaten Lebak. Ya, beliau berasal dari Lebak, Banten.  Buku tersebut menghimpun kisah korban bencana alam di Kabupaten Lebak yang terjadi pada tanggal  1 Januari 2020 silam. 

Ibu Maydearly mendapat gelar sebagai The Queen of diction karena keahliannya menulis diksi-diksi indah dalam puisi. Beliau juga merupakan pelopor penulis resume tercepat dan terbaik. Atau dikenal dengan penulis F1 (formula one). Wahh sangat cocok, antara judul materi kelas malam ini dengan pengalamannya. Cara membuat resume yang bagus dari ahlinya. Nah, berikut adalah penggalan kata-kata beliau yang sangat TOP di pembukan kelas.

Pada senja ini,  izinkan saya meminjam waktu dengan jemari yang berlarian  di atas layar kaca. Sebuah materi How to write a good resume semoga menjadi cemilan yang menawan di pembuka malam nan elegan. Berharap, malam ini menjadi malam yang paling teduh yang kita dapatkan. Ditemani dengan secangkir kopi yang mempertemukan kita di satu meja virtual. Sebuah tempat dimana sang emoticon☺️☺️ menjadi persembahan sebagai tanda perkenalan dari Maydearly.”

Bagaimana??? jelas tergambarkan bahwa narasumber kita bukan kaleng-kaleng, benar-benar waooo. Ini ada lagi penggalan pesan beliau yang rasanya “eman-eman” kalau tidak didokumentasikan, berharap bisa menjadi pengingat untuk diri sendiri dan tentunya bagi siapa saja yang membaca tulisan ini. Menurut Ibu Maydearly “ Sejatinya setiap peserta di kelas ini adalah mutiara dengan busur pena yang siap merangkai notasi nada, mengukir frasa ilmu lewat tinta yang berdenyut di ujung pena maya agar menjadi sebuah karya. Manakala sudah tiada, pena itu menjadi jembatan kenangan yang tetap hangat sepanjang zaman.” Sungguh two thumbs up ………………

Pemaparan materi dimulai dengan penjelasan mengenai pengertian resume oleh narasumber. Definisi resume diambil dari KBBI. Menurut KBBI, Resume adalah ikhtisar atau ringkasan. Dimana sebuah intisari penting, harus berkembang menjadi sebuah tulisan untuk memberikan informasi kepada pembaca. Karena resume yang dibuat disimpan dalam sebuah blog pribadi,narasumber pun  mengajak untuk menjejaki makna sebuah blog,dimana bagi para penulis blog atau blogger perlulah kiranya untuk selalu menjaga psikologis yang baik agar bisa up stairs dalam menulis. 

Untuk menjaga mental sebagai seorang blogger, menurut beliau adalah perlunya rasa percaya diri yang menganggap diri adalah seorang penulis hebat. Tentunya bukan bermaksud sombong akan tetapi lebih kearah bagaimana kita menjaga mood agar dengan perasaan percaya diri itu akan menumbuhkan motivasi internal yang konsisten untuk menulis. Jangan merasa malu, karena tulisan yang  dianggap jelek akan menjadi luar biasa bagi mereka yang tidak pernah belajar menulis. 

Selain itu sebagai seorang blogger hendaknya menjadi blogger yang informatif dan edukatif, artinya konten materi yang disajikan bisa memberikan wawasan bagi para pembacanya dan tentunya mengedukasi bukan sebaliknya. Jadi seorang blogger juga harus siap dengan kritikan, ya dengan kritikan bisa menjadi pondasi dalam membangun tulisan yang berkarakter. Cara menjaga mental berikutnya adalah dengan membangun tulisan di berbagai blog. Ini penting untuk melatih kemampuan beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan perubahan dalam dunia tulis menulis.

Narasumber menambahkan bahwa ternyata ada hal yang lebih susah daripada mengungkapkan perasaan. Rasa marah, rasa kesal, atau rasa kecewa, yaitu mengungkapkan sebuah tulisan agar bermakna di hati pembaca. Setuju??? pastinya iya. Apalagi bagi penulis pemula seperti saya yang masih minim diksi dan juga kemampuan parafrase.

Untuk meningkatkan kemampuan mengolah tulisan menjadi bermakna, Ibu Maydearly membagikan empat langkah yang perlu dicoba, yaitu 

Pertama, pupuklah terus sikap percaya diri.

Kedua, temukan style kita dalam menulis yang akan menjadi sebuah ciri khas tulisan kita. 

Ketiga, jauhkan dari segala bentuk plagiat. Salah satunya adalah dengan cara copy paste seluruh pernyataan narasumber. 

Keempat, jadikan resume teman sebagai referensi dalam membuat resume. Kita membutuhkan teknik parafrase dalam merangkai tulisan agar kita terhindar dari cap pencuri kekayaan intelektual orang lain. Oleh karena itu, sangat perlu menjadikan diri sebagai seorang “Smart Writer”.

Nah sekarang barulah sampai di inti materi yaitu “How To Write Good Resume”. Menurut narasumber, sebuah resume dikatakan baik jika resume yang ditulis berasal dari buah pemikiran penulis itu sendiri yang berlandaskan kajian materi yang bersumber dari narasumber. Selain itu, resume juga didukung dengan relevansi materi dari luar yang dapat diperoleh dengan cara googling matter/ mencari materi tambahan dari google, yang sesuai dengan materi yang disajikan narasumber.

Ibu Maydearly menjelaskan bahwa ada 6 langkah mudah dalam meresume yang baik, yaitu Mengamati, Memodifikasi, Menghindari copy paste, Memparafrase bahasa narasumber, Memberi kesimpulan dan Menulis with own version. Jika sekiranya langkah tersebut susah, narasumber membagikan teknik lain yang mungkin lebih mudah yaitu teknik 5W 1 H yang dalam bahasa Indonesia disebit tehnik ADIKSIMBA,yaitu

  1. Apa materi yang dibahas? 

jawaban dari pertanyaan ini dapat dijadikan sebagai topic sentence pada resume yang dibuat

  1. Dimana sumber referensinya? 

hasil pencarian inilah yang disebut sebagai googling matter

  1. Kemana arah materi yang disampaikan?

dari poin ini sebuah kesimpulan bisa diperoleh

  1. Siapa yang menjadi rujukan materi?

dari sini topik sebuah resume bisa diperluas, di luar pendapat dari narasumber.

  1. Kenapa materi ini begitu penting?

alasan yang timbul sebagai jawaban dari pertanyaan ini dapat dijadikan sebagai sebuah brainstorming untuk resume kita.

  1. Bagaimana feedback  dari materi ini?

dari umpan balik yang diberikan terhadap materi yang dibahas dapat menjadi tolok ukur betapa resume yang dihasilkan begitu hidup dan berkarakter.

Kemudian, dalam paparannya, narasumber menambahkan dua poin penting dalam membuat resume, yaitu:

Pertama, perlunya membuat pembaca agar tidak merasa jenuh. Jadi, dengan menuliskan paragraf dengan bait yang pendek-pendek akan dapat membantu pembaca memahami intisari yang disampaikan.

Kedua, pentingnya menerapkan teknik parafrase yaitu mengulang kembali dengan gaya bahasa sendiri/menyimpulkan dengan pendapat sendiri. 

Sebagai contoh:

  • Dalam paparan nya,  Bapak Wijaya Kusuma menyebutkan bahwa kompasiana sangat bagus untuk meningkatkan kualitas tulisan kita.

  • "Kompasiana sangat baik untuk menunjang tulisan kita" ujar Bapak Wijaya Kusumah dalam menjelaskan materi tentang kompasiana.


Untuk mempermudah pemahaman kepada peserta belajar menulis, narasumber memberikan dua buah pilihan dalam membuat resume,  “ Pertama jika resume yang dibuat hanya untuk dinikmati para pembaca blogger, maka buat saja yang sederhana. As easy as simple. Yang penting berasal dari buah pemikiran sendiri, kajian materi dari narasumber adalah bagian dari referensi dan ditulis dengan gaya bahasa sendiri yang mencerminkan kekhasan. Seperti dibubuhi dengan quotes, puisi, atau lainnya” ujar Ibu Maydearly.

Kemudian yang kedua apabila resume yang dibuat memiliki tujuan supaya dapat dijadikan sebagai buku, maka perlu lah kiranya ditulis dengan menggunakan kaidah penulisan yang baik dan benar serta dengan tata bahasa yang baku, ditambah referensi materi yang bervariasi. Tentunya hal ini untuk membuat proses editing menjadi lebih mudah dan cepat. Berikut adalah contoh resume yang bisa dijadikan sebagai bahan rujukan https://mutmainahqiandra.blogspot.com/2022/01/how-to-be-f1.html?m=1.

Di akhir pemaparan materinya, Ibu Maydearly memberikan sebuah kutipan motivasi "Jadilah manusia cerdas yang siap memberi perubahan”. Sungguh motivasi yang sangat luar biasa. Dan di penghujung kelas, moderator memberi kesempatan kepada para peserta untuk bertanya jawab terkait materi yang sudah disampaikan oleh narasumber.

Salah satu pertanyaan berasal dari Ibu Widya yang berasal dari Arema. Beliau menanyakan bolehkah kita menambahkan pendapat pribadi dan bagaimana cara membangun mental yg kuat untuk menghadapi kritikan agar kita tidak down. Jawabannya “sangat boleh menuliskan pendapat pribadi yaitu dengan gaya bahasa sendiri. Sampai tulisan kita menjadi personal branding untuk diri kita. Kemudian cara membangun mental dalam menulis adalah dengan terus menulis, dan jadikan setiap masukan/komentar sebagai lahan konstruktif dalam ide menulis.” kata narasumber.


🌺“Menulislah seperti embun yang ketika jatuh ke bumi membawa pengetahuan, dan ketika melangit ke Arsy menjadi keabadian. Artinya, menulislah untuk membumi, dan menulislah untuk melangitkan nama kita agar menjadi kenangan. “ (Maydearly).


Semoga bermanfaat.

Salam literasi.

Banjarnegara, 26 Agustus 2022


وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ