Rabu, 22 Juni 2022
Resume pertemuan ke-14, Gelombang ke-25 dan 26.
Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Bismillahirohmanirrohim,
Ini adalah catatan pertama saya yang berisi resume dari sebuah kegiatan. Ya, ini adalah kali pertama bagi saya mengikuti sebuah komunitas belajar menulis. Saya sadar akan kemampuan menulis saya yang masih teramat jauh dari kata sempurna, akan tetapi dengan motivasi dalam diri yang begitu kuat untuk belajar serta support dari teman di sekitar terutama beliau Ibu Lely Suryani, Saya memberanikan diri untuk ikut andil dalam komunitas Belajar Menulis ini. Saya masih sangat awam dengan seluk beluk dunia tulis sehingga saya sangat berharap melalui komunitas ini saya bisa ikut belajar untuk mengasah kemampuan menulis.
Materi pelatihan pada pertemuan ke-14 pada hari Jum'at, 17 Juni 2022 adalah tentang Konsep Buku Nonfiksi dengan narasumber Ibu Musiin, M.Pd dan moderator Ibu Lely Suryani. Pertemuan yang dilakukan secara daring melalui WAG dibuka oleh Bapak Wijaya Kusumah atau yang akrab disapa Om Jay. Beliau berkenan untuk menyuplai semangat baru bagi para anggota grup.
Petemuan diawali dengan slogan yang disampaikan oleh ibu moderator yang memantik semangat saya untuk belajar yaitu "MENULISLAH SETIAP HARI.. BUKTIKAN APA YANG TERJADI". Kalimat yang menurut saya sederhana akan tetapi memiliki makna yang cukup dalam. Bahwa menulis itu adalah sebuah proses yang hasilnya tidaklah instan. Dari menulis kita dapat membuktikan bahwa suatu saat nanti apa yang kita tulis hari ini akan berdampak besar bagi diri sendiri dan orang disekitar. Saya yakin itu.
Acara pun memasuki intinya, bersama Ibu Musiin beliau menyampaikan doa diawal pertemuan bahwa dengan kegiatan menulis ini semoga menjadi ladang berkah bagi kita semua yang sedang dalam masa pemulihan setelah pandemi Covid-19 serta memalui pertemuan ini dapat menjadi penguat iman dan imun tubuh. Tak lupa beliau mendoakan semoga ilmu yang kita peroleh malam tersebut dapat bermanfaat tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat.
Sebelum ke topik pembahasan, Ibu Musiin memperkenalkan dirinya terlebih dahulu. Saya pun tidak kebal dengan beliau dan dengan perkenalan tersebut membuat saya mendapatkan pencerahan bahwa semua penulis handal pasti berangkat dari nol. Beliau pun berangkat dari kelas menulis Om Jay yang menjadi pembuktian bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN. Benar adanya, sekarang saya bisa membuktikan bahwa pasti apa yang ditulis Ibu Musiin setiap hari, kini sudah dapat dibuktikan sesuatu yang besar telah terjadi. Beliau juga mengatakan bahwa Prof Rhenaldi Kasali menyampaikan kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan. Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan datang.
Ibu Musiin adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Beliau bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya nya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi. Hal tersebut sungguh menjadi cambuk bagi saya untuk ikut andil dalam dunia menulis. Meskipun semuanya pasti membutuhkan proses yang tidak sebentar, tapi kekuatan motivasi tersebut akan mengantarkan pada sebuah pencapaikan kompetensi menulis yang luar biasa.
Buku Karya Ibu Musiin Dkk. |
Dari kedua kutipan tersebut memantik motivasi saya untuk berlatih dan terus belajar untuk menulis sampai suatu saat nanti dapat menghasilkan sebuah karya. Saya sadar tidak berketerampilan handal dalam bidang tertentu, tidaklah pula seorang yang yang merupakan keturunan bangsawan yang berharta banyak, maka dari itulah sebisa saya menuangkan pengalaman yang saya miliki dalam sebuah coretan tinta ini.
Kedua kutipan tersebut takan pernah lekang oleh waktu. Saat ini, di era digital ini, kutipan tersebut masih sangat "relate" dengan situasi saat ini. Sebagai contoh, untuk membuat status atau konten di media sosial pastilah ada ''caption". Untuk membuat caption pastilah membuhkan keterampilan menulis. Seperti yang baru-baru ini viral adalah film yang berjudul "Layangan Putus". Ternyata cerita dari film tersebut diangkat dari tulisan di facebook.
Dari prolog tersebut, Saya dapat meresapi bahwa untuk menghasilkan sebuah karya kita pasti berangkat dari nol dan membutuhkan proses, seperti yang akan dibahas kali ini yaitu tentang menulis buku nonfikasi. Bahwa ada tiga pola dalam penulisannya yaitu
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Ibu Musiin mencontohkan pada karya yang beliau hasilkan yaitu menggunakan pola ketiga yakni Pola Klaster.
Kemudian setelah mengetahu polanya, dilanjutkan dengan proses penulisan buku nonfiksi yang terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
💨Langkah Pertama
Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Dalam menentukan tema cukup mengambil satu tema saja dalam sebuah buku. Sebagai contoh adalah tema parenting, pendidikan, motivasi dll. Kemudian untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara
Setelah itu dalam mengambil referensi dapat berasal dari data dan fakta yang diperoleh dari literasi di internet. Tahap berikutnya membuat kerangka, disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan. Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, narasumber mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be). Beliau juga merupakan alumni gelombang 8. Langkah beliau sangat mujarab untuk menulis sebuah buku. Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis
Setelah mengikuti alur tersebut, selanjutnya untuk menulis buku, kita memakai anatomi buku. Anatomi buku ini sangat penting jika ingin mengikuti ujian sertifikat penulis.
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
💨Langkah kedua
Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
💨Langkah ketiga
Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
💨Langkah keempat
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma
Selain langkah-langkah diatas yang perlu diikuti, ada beberapa hambatan-hambatan yang terjadi dalam menulis, yaitu Hambatan waktu, Hambatan kreativitas, Hambatan teknis, Hambatan tujuan, Hambatan psikologis.
Demikian resume pertemuan ke-14. Semoga tulisan pertama saya ini menjadi modal awal untuk saya dapat mengasah skill menulis. Mohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan serta kekurangannya.
Kutipan dari Ibu Lely Suryani " Tetaplah setia dengan pilihan dan terus berbuat baik. Tetaplah terus menulis, menulis dan menulis. Semoga tulisan kita menjadi inspirasi orang lain."
Aamiin.
Masya Alloh..
BalasHapusPerdana yang langsung memukau..
Terimakasih,
BalasHapusMohon bimbingannya karena masih dalam tahap belajar