Rabu, 22 Juni 2022

Resume Pertemuan ke-15 Langkah Menyususun Buku Secara Sistematis

Resume Pertemuan ke-15, Gelombang ke-25 & 26

Pelatihan Belajar Menulis PGRI


Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, Saya kembali berkesempatan untuk menuliskan catatan yang berupa resume dari kegiatan yang telah saya ikuti. Kegiatan tersebut masih merupakan rangkaian dari seri belajar menulis bersama PGRI yang pada kali ini telah memasuki pertemuan ke-15. Meskipun demikian saya baru mengikutinya dalam 2x pertemuan ini. Tidaklah mengapa bagi saya untuk ikut menyesuikan dengan teman-teman satu grup yang sudah jauh berpengalaman dari saya. Walaupun secara perlahan lahan tapi pasti.

Pertemuan kali ini berlangsung pada hari Senin kemarin tepatnya tanggal 20 Juni 2022. Dengan narasumber Bpk. Yulius Roma Patandean, S.Pd. Beliau berasal dari tanah Toraja Sulawesi Selatan. Sedangkan moderatornya adalah Bpk. Bambang Purwanto, S.Kom, Gr yang terkenal dengan Mr. Bams, beliau berasal dari Bandung jawa Barat. Dari keduanya, saya bisa mengambil pesan bahwa sejauh apapun jarak memisahkan, sedekat itu pula teknologi bisa mendekatkan.

Pertemuan diawali dengan sapaan hangat dari narasumber dengan menggunakan bahasa Toraja yaitu (bongi melo=bahasa Toraja) yang artinya selamat malam. Berikut adalah profil dari narasumber yang biasa disapa Pak Yuro. https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html. Seperti narasumber pada pertemuan sebelumnya, Pak Yuro juga merupakan alumni program Belajar Menulis di Gelombang 9, tepatnya di awal pandemi Covid-19. Beliau menceritakan bahwa setelah memenuhi tantangan Prof. Richardus Eko Indrajit menulis buku dalam satu minggu pada bulan April 2019, maka niat menulis buku sepertinya tidak berhenti dan terus beliau lakukan hingga kini. Sungguh sangat menginspirasi dan memotivasi bahwa dalam satu minggu bisa menghasilkan sebuah buku. Luar biasa, Hebat. 


Pada pertemuan kali ini, dibagi menjadi 2 sesi , yaitu

1. Materi sampai pukul 20.00 WIB

2. Tanya jawab pukul 20 00-21.00 WIB

Topik yang dibahas adalah Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis. Pak Yuro menegaskan keyakinan bahwa sistematisnya cara dalam menyusun naskah buku tidak terlepas dari tertatanya alur pikiran/ide yang dituangkan di naskah tersebut. Hal tersebut bermakna bahwa sebelum memulai tahapan penyusunan naskah untuk dibukukan. Beliau menyampaikan  semua penulis pasti sudah memiliki kumpulan naskah di laptopnya masing-masing. Tidaklah menjadi masalah jika naskah-naskah tersebut berserakan dulu, yang penting dikumpulkan saja seperti mengumpulkan dedaunan yang berserakan di halaman. Pada saatnya nanti kumpulan naskah-naskah tersebut akan saling terkait satu sama lain ketika mulai menata naskah.

Kemudian munculah pertanyaan bagaimana caranya menyusun naskah buku itu agar sistematis? Jawaban beliau yang pertama adalah......*Siapkan naskahnya dulu, pastikan naskah buku dalam ukuran kertas A5 telah terkumpul minimal 40 halaman (standar UNESCO) dilengkapi BAB-BAB_nya. Menurut Pak Yuro, bagi semua yang terbiasa menggunakan fasilitas Microsoft Word pasti telah menemukan beberapa fitur yang bisa membantu dalam mensistematiskan tulisan. Fitur tersebut dapat dipelajari dengan mengakses https://youtu.be/eePQwyHAcjw. dan https://youtu.be/jXPr59aWJSc.

Materi yang disampaikan cukup singkat dan padat karena bisa diakses melalui kanal youtube di atas. Berikutnya adalah memasuki sesi tanya jawab.

💨Pertanyaan pertama dari Ibu Theresia - Pangkalpinang 

P1 : Apakah cara tersebut juga bisa kita gunakan  utk oenulisan di koran?

N  : tentunya bisa jika naskah tulisan tersebut memuat judul dan sub judul. Tapi saya belum pernah menulis di koran, kalau mengirimkan artikel ke koran-koran sering saya lakukan, cuma belum beruntung tulisan terbit.

💨 Pertanyaan kedua dari Bpk. Sim Chung Wei dari Jakarta. 

P2.    : Saya mempunya beberapa ide tulisan dan beberapa sudah saya tulis dalam file2 word.  Hanya             saja ide2 tersebut sangat random.  Peryanyaan saya : Bagaimana mengembangkan ide2 tersebut             secara sistematis,  sementara  ide2 tersebut tidak saling berhubungan? Apakah perlu saya fokus             untuk menyelesaikan satu ide terlebih dahulu. Setelah selesai baru melanjutkan pengembanagn ide         lain nya? 

N :     Hal ini sering saya alami pak Wei.....tapi naskahnya jangan dibuang ya....jika ide sudah mentok                atau terkena mental blocking, hal yang saya lakukan adalah menyisipkan gambar/foto agar bisa             membantu saya mencari ide. Karena gambar juga memiliki fungsi penyampai ide. 

            Saran saya pak, tuliskan saja yang ada di pikiran bapak....biarkan berserakan dulu. Ketika                         menata, pikiran bapak akan memandu menyambung ide-ide tersebut. Menyusun naskah                         pastinya kita akan membaca semua naskah. Yakin saja pak, sering-sering baca naskahya, pasti                    bertemu ide untuk menyambungnya. OKE.......hehehehe

Dua pertanyaan diatas adalah sebagian dari banyak pertanyaan yang muncul di sesi tanya jawab. Menurut saya keduanya sudah mewakili pertanyaan yang saya miliki juga. 

Sebelum pertemuan berakhir, Pak Yuro menyampaikan bahwa manfaat menulis ini bisa sangat  membantu untuk menuangkan praktik baik pembelajaran yang dilakukan di blog. Terlebih di Kurikulum Merdeka, guru akan menulis modul, maka keuntungan guru yang sering menulis adalah menulis modul menjadi mudah.

Akhirnya pertemuan diakhiri dengan kata pamungkas dari narasumber " Semoga kegiatan malam ini bisa memberi manfaat bagi kita semua. Menulislah, nikmati prosesnya, pantang mundur sebelum buku terbit ber-ISBN. Menulislah bukan karena angka kredit, tapi menulislah sebagai bagian pelayanan hidup. Selamat malam."

Demikianlah resume pertemuan ke-15, semoga tulisan ini akan berdampak di kemudian hari.

Mohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan maupun ejaannya serta segala kekurangannya.

Saya sangat terbuka terhadap berbagai saran dan kritik yang membangun.

Terimakasih.

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Banjarnegara, 22 Juni 2022

0 komentar:

Posting Komentar