Senin, 12 September 2022

Resume Pertemuan Ke-10 Kiat Menulis Cerita Fiksi

 Resume Ke-10

Gelombang 27

Hari,Tanggal          : Senin, 12 September 2022

Tema : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Narasumber : Sudomo,S.Pt.

Moderator : Sigid Purwo Nugroho



بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

"اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ''


Tak terasa kelas BM atau Belajar Menulis PGRI gelombang ke-27 sudah memasuki ⅓ awal pertama. Yaap dari 30 kali pertemuan, sekarang sudah berada di 10 pertemuan pertama. Alhamdulillah rasanya karena di titik ini masih berusaha istiqomah untuk mengikuti kelas dengan baik dan menghasilkan resume yang sesuai harapan juga,meskipun faktanya banyak sudah tantangan dan hambatan yang pastinya menghampiri dalam proses ini.

Seperti saat bulan suci Ramadhan, setiap 10 harinya tentu memiliki hikmah masing-masing. Seperti di 10 hari pertama adalah Rahmat, 10 hari kedua adalah ampunan, dan 10 hari ketiga adalah Pembebasan dari api neraka. Walaupun kelas belajar menulis ini tidaklah serta merta memiliki keistimewaan religius seperti itu, tapi bagi saya di setiap 10 harinya juga memiliki keistimewaan. Menurut saya di 10 hari pertama adalah bagaimana menumbuhkan motivasi menulis, kemudian 10 hari kedua adalah bagaimana meningkatkan motivasi menulis dan berikutnya 10 hari terakhir adalah bagaimana menjaga motivasi menulis tersebut. Berbeda orang pastinya akan berbeda pula opini tentang keistimewaan tersebut. Jadi please “Ojo Dibanding-bandingke🤗”.

Well, itu sedikit opening supaya resume ini bisa lebih bervariasi tidak monoton seperti yang sudah sudah. Nah,pada malam hari ini kelas akan memberikan tema baru yang pastinya akan memperluas wawasan kita dalam dunia tulis menulis. Tak seperti biasanya, pada malam ini materi yang akan disampaikan sudah dibocorkan oleh moderator pada siang harinya. Hal ini bertujuan agar peserta bisa mempersiapkan diri dengan membaca terlebih dahulu materi yang akan dipaparkan oleh narasumber.

Materi malam ini adalah tentang bagaimana kiat menulis cerita fiksi dengan moderator yang akan memandu adalah Bapak Sigid Purwo Nugroho dan narasumber Bapak Sudomo,S.Pt. Sekilas tidak ada yang aneh, ya biasa setiap kali pertemuan ada materi, moderator dan narasumber. But wait……!!!! Ketika saya melihat gelar sarjana dari narasumber, saya penasaran. Kok bisa??? dan rasa penasaran pun menghampiri. Saya tidak langsung melihat tayangan yang diminta dipelajari terlebih dahulu, tapi saya langsung googling mencari siapa sih sebenarnya narasumbernya. Pastinya setiap narasumber yang ada di kelas BM ini adalah orang yang terkenal tak hanya di dunia nyata tapi juga di dunia maya.

Tepat sekali, ketika saya memasukan kata kunci nama beliau muncullah tampilan seperti ini,

Apa yang melatarbelakangi rasa penasaran saya? Yapp tentu gelar sarjana beliau yaitu S.Pt. Seperti yang diketahui bahwa S.Pt merupakan gelar Sarjana Peternakan. Dari hasil pencarian tersebut sudah pasti beliau adalah guru, salah satunya dari https://guruinovatif.id/@sudomo,spt/jejak-guru-penggerak#!. Nah kok bisa seorang Sarjana Peternakan jadi guru dan sekarang akan memberikan materi tentang karya fiksi. Wahhhh semakin penasaran kan…., Yook simak pemaparan materi dari narasumber malam ini.

Tepat pukul 19.06 moderator membuka kelas BM kemudian mengenalkan narasumber yaitu Bapak Sudomo, S.Pt. 

Itu adalah singkat cerita tentang perkenalan beliau. Sambil menyimak kelas belajar, saya sambil menyelami kehidupan beliau lewat https://guruinovatif.id/@sudomo,spt/jejak-guru-penggerak#!. Yaappp seperti yang sudah saya singgung di awal bahwa 10 hari pertama di kelas BM ini adalah waktu untuk menumbuhkan motivasi menulis. dan It so relates dengan apa yang sedang saya usahakan untuk meningkatkan motivasi menulis dengan belajar dari kisah hidup para narasumber yang sudah sukses berada di posisi saat ini. 

Benar adanya, ketika jari tangan saya mulai scroll untuk membaca jejak Pak Sudomo, disitu saya menemukan bahwa setiap orang yang sukses pasti sudah mengalami proses perjuangan yang tidak mudah. Beliau menceritakan perjalanan beliau yang dimulai dari menjadi seorang Guru Sebaya,kemudian bagaimana setelah beliau lulus dari Universitas Diponegoro menjadi Guru Honorer, lalu menjadi Guru PNS,kemudian tak bisa Sertifikasi dan yang terakhir pengalaman menjadi Guru Penggerak. Cukup bisa membuat lidah ini berkata “Wahhh ternyata,,,,,!!. 

Nah dari berbagai pengalaman tersebut beliau menarik benang merah tentang latar belakang beliau. Pak Sudomo, berkata : “ Saya adalah seorang sarjana Peternakan yang saat ini mengajar IPA dan menjadi penulis fiksi. Bingung, kan? Sama, Bapak/Ibu. Saya sendiri juga bingung kenapa saya begitu mencintai tulisan fiksi. 😅”

Pak Sudomo menjelaskan bahwa sebagai alumni PGP angkatan 2, beliau akan mengadopsi alur MERDEKA dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Kabupaten Lombok Barat. Dan sekarang ini beliau juga menjadi Pengajar Praktik PGP Angkatan 6 Kota Mataram.

Apa sajakah alur MERDEKA itu???

 Alur MERDEKA meliputi Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antarmateri, dan Aksi Nyata.

Pertama, Mulai dari Diri

Pada alur ini, narasumber meminta peserta untuk s menuliskan pengalaman belajarnya dalam menulis cerita fiksi, kendala yang dialami. Bisa juga keseruan belajar menulis fiksi. Bisa juga hal-hal lainnya terkait pengalaman menulis cerita fiksi. Jika saya refleksikan, saya sendiri tidak mempunyai pengalaman terkait menulis fiksi. Akhirnya ada beberapa peserta yang membagikan pengalamannya,diantaranya dari Ibu Astukah Resti,Batam. Beliau mengatakan : “Saya belum pernah membuat karya tulis fiksi , tetapi ketika saya akan menuliskan cerita fiksi yang tergambar di pikiran saya adalah saya bisa terbang tinggi ke angkasa berkelana ke segala penjuru, memandang alam semesta bersahabat dengan semua ciptaanNya.

Kedua, Eksplorasi Konsep

Pada alur ini narasumber memaparkan bahwa membawa pembaca ke dalam cerita adalah tugas seorang penulis cerita fiksi. Bagaimana caranya? konsep terkait menulis cerita fiksi bisa dipelajari melalui tayangan video yang sudah di- share oleh Pak Sigid yaitu https://youtu.be/dXX9RWxT_u8. Atau bisa diakses melalui file pdf berikut ini:






Dari paparan tersebut narasumber menyampaikan ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi, yaitu

1. Alasan harus menulis cerita fiksi selain saat ini ada AKM dengan materi teks literasi fiksi, juga dengan belajar menulis cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.

2. Bentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, dan novel.

3. Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema, premis, penokohan, latar/setting, sudut pandang, dan alur/plot.

4. Kiat menulis fiksi yang utama adalah niat dan komitmen yang kuat untuk belajar, baca karya fiksi karya orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah ide dan genre cerita carilah yang disukai dan dikuasai. 

5. Berikutnya adalah membuat outline atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar.

Materi secara umum bisa dipelajari dari berbagai sumber. Pada kesempatan ini narasumber lebih  memfokuskan pada bagian yang sering luput dari perhatian kita, yaitu premis. Berikut uraian tentang premis:

1. Ringkasan cerita dalam satu kalimat;

2. Unsur-unsur premis: karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi;

3. Cara membuat premis: tulis masing-masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh;

4. Contoh Premis: Seorang anak SD mengajak dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA.

Ketiga,Ruang Kolaborasi

Pada alur ini, narasumber membuat kelas menjadi sangat interaktif,karena menjadikan kelas sebagai tempat untuk berkolaborasi. Nah, beliau menyampaikan bahwa akan berkolaborasi dengan peserta untuk membuat cerita fiksi. Narasumber mengawali dengan sebuah kalimat pembuka yang kemudian para peserta diminta melanjutkannya dengan cara japri ke moderator. Berhubung saya belum bisa berimajinasi saat ini untuk japri ke moderator maka saya mencoba melanjutkannya di resume ini. Yang penting bisa ikut berkolaborasi.


"Aku tidak mau!"


Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara ….

Suara masa laluku yang mengisyaratkan agar aku lebih kuat menghadapi badai kehidupan di saat ini. Aku terdiam, terpaku merenungi kegagalanku di masa itu. Dan inilah saatnya aku bisa bangkit, berlari mengejar apa yang seharusnya ku rengkuh saat itu….


Mungkin itu yang bisa saya lanjutkan. Masih tampak kaku bahasanya, tapi minimal sudah berusaha melanjutkan.


Keempat, Demonstrasi Kontekstual

Pada alur ini, narasumber mengajak peserta untuk mencoba membuat premis. Seperti contoh sebelumnya, Seorang anak SD mengajak dia orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA. “Dari contoh itu kita bisa langsung membayangkan apa yang akan kita tulis, bukan?”kata Pak Sudomo.


Berikut adalah premis yang coba saya buat:

“Matahari bersinar dengan teriknya, disaat itulah Alan mengajakku berkunjung ke rumah kakeknya. Kakek Sutrisno namanya, beliau adalah petani ulung yang bertangan dingin. Ditangannya berbagai tanaman bisa tumbuh subur meskipun hanya menggunakan pupuk organik. Beliau adalah sosok yang pas untuk dijadikan narasumber dalam mengerjakan tugas kelompok tentang fermentasi. Tanpa pikir panjang, aku dan Alan langsung bergegas ke rumah Kakek Sutrisno. Ya,sambil menyelam minum air, ini adalah kesempatan emas juga bagiku untuk menyempurnakan portofolioku pada lomba OSN tahun ini. Akan ku pastikan aku bisa menang dan membayar kegagalanku 3 tahun sebelumnya”.


Keenam, Koneksi Antarmateri

Pada alur ini, peserta diminta menuliskan kesimpulan keterkaitan antara materi malam ini ke dalam resume.


Kesimpulan keterkaitan antar materi malam ini yaitu

dengan mengikuti alur MERDEKA pada PGP dan mengintegrasikannya pada alur membuat karya fiksi akan mempermudah penulis dalam menghasilkan karya fiksi karena di setiap alurnya memberikan kebebasan yang seluas luasnya untuk mengekspresikan ide dengan cara berimajinasi.


Ketujuh,Aksi Nyata

Pada alur ini, narasumber meminta peserta untuk menuliskan hasil belajar malam ini dalam bentuk penulisan resume. Tentu dengan mengelaborasikannya dengan pengalaman pribadi peserta. Contoh resume bisa peserta baca selengkapnya di www.bianglalakata.wordpress.com


Tanpa terasa kelas sudah memasuki sesi QnA. Salah satu pertanyaan berasal dari Ibu Nur Azizah dari Mataram

Saya senang membaca cerita fiksi dan salah satu impian saya dalam dunia menulis adalah menghasilkan cerita fiksi yg menarik bahkan menulis sebuah novel. Namun kendala yg sering saya alami adalah kesulitan ketika akan menuliskan dialog dalam sebuah cerita. Saya sering kebingungan menyusun kata-kata dari narasi ke arah dialog. Mohon pencerahannya pak Domo. 


Jawaban dari narasumber:

Terima kasih, Bu Nur Azizah. Cara mudahnya adalah dengan menyuarakan dialog yang kita tulis. Jika terdengar enak, berarti dialog oke. Selain itu, dialog yang baik adalah dialog yang hidup. Artinya sambil berbicara, seorang tokoh melakukan sesuatu. Bayangkan seolah-olah kita yang sedang berdialog dalam tulisan tersebut.”


✨Dengan belajar terus akan menjadikan kita seterusnya sebagai pembelajar✨

(Sadomo,S.Pt)


Demikian resume pertemuan malam ini. Semoga bermanfaat.

Salam Literasi.

Banjarnegara, 12 September 2022


وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


7 komentar: