Rabu, 21 September 2022

Resume Pertemuan Ke-14 Kaidah Pantun

 Resume Ke-13

Gelombang 27

Hari,Tanggal          : Rabu, 21 September 2022

Tema : Kaidah Pantun

Narasumber : Miftahul Hadi,S.Pd

Moderator : Lely Suryani, S.Pd.SD


Ada roti dan selai nanas

Dimakan sambil nonton bola

Malam ini pertemuan keempat belas

Kaidah pantun materinya


Nah…karena malam ini tentang pantun, maka saya awali resume ini dengan sebuah pantun. Saya belum begitu paham tentang kaidah pantun, mungkin pantun di atas masih salah, tapi tak apalah, belajar dari kesalahan. Bismillah, materi malam ini cukup ringan tapi pasti padat isinya. Saya yang masih awam dengan seluk beluk pantun semoga bisa memperoleh banyak ilmu pada kelas malam ini.


Well,,,,

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Malam ini kelas belajar menulis sudah masuk di pertemuan yang ke-14. Setiap pertemuan mempunyai tantangan tersendiri, seperti pertemuan ke-13 kemarin, peserta ditantang untuk praktek langsung melakukan proofreading, nah malam ini pasti akan ada tantangan membuat pantun. Let’s see….


Moderator malam ini adalah Ibu Lely Suryani. Beliau berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah. Yap, satu daerah dengan saya, meskipun beliau di daerah perkotaan sedangkan saya di daerah pegunungan. Berikutnya adalah sang narasumber Bapak Miftahul Hadi,S.Pd. Sesuai dengan tema malam ini, beliau langsung membuka kelas dengan sebuah pantun;


Bunga sekuntum tumbuh di taman,

Daun salam tumbuh di kota,

Assalamualaikum saya ucapkan,

Sebagai salam pembuka kata.


Mas Miftah, panggilan akrab narasumber, berprofesi sebagai guru SD yang hobi menulis pantun. Beliau berasal dari Demak. Sama seperti narasumber keren lainnya, beliau adalah alumni BM ke-17. Berikut adalah contoh karya beliau yang sudah terbit.

Pengalaman dalam berpantun pun beliau tunjukkan dengan berbagai penghargaan yang telah diperoleh, berikut adalah contohnya,

Narasumber kemudian menjelaskan alasan mengapa beliau suka dengan pantun. Menurut beliau dalam menulis pantun dibutuhkan ketelitian untuk memilih diksi, tidak asal. Jadi harus dipikirkan dulu, mana kata yang pas. Sehingga indah dibaca atau didengar. Selain itu, pantun adalah tradisi asli Indonesia yang berupa kekayaan seni verbal. Di berbagai wilayah di indonesia memiliki pantun yang berbeda-beda, contohnya;


  1. Di Mandailing, Sumatera Utara, dikenal dengan sebutan ende-ende.


Contoh ende-ende


Molo mandurung ho dipabu,

Tampul si mardulang-dulang,

Molo malungun ho diahu,

Tatap sirumondang bulan.


Yang artinya demikian


Jika tuan mencari paku,

Petiklah daun sidulang-dulang,

Jika tuan rindukan daku,

Pandanglah sang rembulan.


  1. Di Sunda yang dikenal dengan paparikan.


Contoh paparikan


Sing getol nginam jajamu,

Ambeh jadi kuat urat,

Sing getol naengan elmu,

Gunana Dunya akhirat.


Yang artinya demikian


Rajinlah minum jamu,

Agar kuatlah urat,

Rajinlah menuntut ilmu,

Bagi dunia akhirat.


  1. Di Jawa di sebut parikan.


Contoh parikan


Mlaku-mlaku wira-wiri,

Tekan gardhu nyandung watu,

Ngaku-aku dadi tani,

Nyandhak garu jare luku.


Yang artinya demikian


Jalan-jalan ke sana-sini,

Sampai gardu tersandung batu,

Jika mengaku sebagai petani,

Pegang Garu dikira luku (bajak).







Narasumber menjelaskan bahwa pada awalnya pantun merupakan tradisi lisan. Seiring berkembangnya waktu, maka pantun "naik kelas". Tidak hanya dituturkan saja dalam kehidupan sehari-hari, pantun kemudian dibukukan, dilombakan dalam berbagai event, serta diselipkan pada tiap kegiatan. Atas kerja keras tersebut pada tanggal 17 Desember 2020 lalu, UNESCO mengakui pantun sebagai warisan budaya tak benda. Oleh karena itu setiap tanggal 17 Desember kita peringati sebagai hari pantun.


  • Definisi Pantun


Pantun berasal dari akar kata "Tun" yang bermakna baris atau deret. Asal kata pantun dalam masyarakat Minangkabau dan Melayu diartikan sebagai "pantun". Oleh masyarakat Riau disebut sebagai tunjuk ajar yang berkaitan dengan etika. (Mu'jizah, 2019).


  • Ciri-Ciri Pantun


  1. satu bait harus terdiri dari empat baris. Tidak boleh tiga atau lima.

  2. Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata.

  3. Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.

  4. Bersajak a-b-a-b. 

Bisa saja bersajak a-a-a-a, tapi itu akan mengurangi keindahan pantun itu sendiri dan tidak sesuai kaidah pembuatan pantun. Jika sajaknya a-a-a-a, maka akan  menjadi syair.


Contoh syair


Belajar mengaji harus semangat,

Tekun rajin sabar dan giat,

Agar ilmu mudah didapat,

Selamat dunia juga akhirat.


Ingat ingatlah wahai kawan,

Quran dan sunnah jadi pedoman,

Tuk menjalani kehidupan,

Agar hidup tentram dan nyaman.


  1. Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang

  2. Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud pantun.


  • Perbedaan pantun dengan karya satra lain


  • Cara mudah menulis pantun

Pertama, memahami terlebih dulu kaidah serta ciri pantun.

Pantun terdiri dari 4 baris.

Baris 1 empat kata

Baris 2 empat kata

Baris 3 empat kata

Baris 4 empat kata


Semua baris terdiri dari 10 suku kata. Mari mencoba menganalisis pantun berikut,


Memotong rebung pokok kuini, 

Menanam talas akar seruntun, 

Mari bergabung di malam ini, 

Bersama kelas menulis pantun


Anallisis:

  • Lihat baris pertama dan baris ketiga.


Kata rebung memiliki persamaan bunyi dengan bergabung.

Kata kuini memiliki persamaan bunyi dengan kata ini.


  • Lalu lihat baris kedua dengan baris keempat.


Kata talas memiliki persamaan bunyi dengan kata kelas.

Kata seruntun memiliki persamaan bunyi dengan kata pantun.

Rebung dengan bergabung, memiliki persamaan bunyi empat huruf. Maka disebut sajak penuh.

Sama halnya, seruntun dengan pantun. Memiliki persamaan bunyi tiga huruf. Juga disebut sajak penuh.


Kedua, menguasai perbendaharaan kata. 

Misalnya, kata pada baris isi TAHU, maka kata pada baris sampiran bisa BAHU, PERAHU, SUHU, dll.

Ketiga, menulis isi pantun.

Misalnya, ketika akan membuat pantun kita menyusun kalimat pada baris ketiga dan keempat terlebih dahulu.

Keempat, menulis sampiran pantun.

Langkah terakhir adalah baru menulis kalimat pertama dan kedua.


Materi tentang pantun bisa diakses di link berikut https://anyflip.com/wiirj/vdws/


Biarkan kolase warna warni,

Supaya indah dan menawan,

Sekian resume malam ini,

Jika salah mohon dimaafkan.


Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.






3 komentar:

  1. terima kasih sdh mengerjakan tugas resumenya dengan baik.

    BalasHapus
  2. Wow, resume yang lengkap dan luarr biasa. Terima kasih ibu. Semangat berkarya semangat menginspirasi.

    BalasHapus